Minggu, 10 Mei 2009

Angan

Hanya Tentang Angan

Jalan, aku berjalan menuju tempat yang dulu kuingat sebagai persinggahan. Mencari cerita atau pun wangi yang mungkin masih bisa kudengar dan kucium. Namun semuanya memang tak lagi ada. Mungkin benar waktu tak pernah diam atau pun menunggu, sekalipun kita berhenti berkata, berharap atau menutup mata. Waktu akan terus berjalan, dan karena itu yang dulu pernah ada, kan berakhir dalam bentuknya yang pasti “kenangan”.


Dan aku diam saat memandang semua yang telah hilang. Aku berkata kepada semua yang mungkin masih kukenal atau masih mengenalku. Menanyakan tentang semua yang telah pergi, kemana? Kearah mana? Dan telah sejauh apa? Namun dinding-dinding itu diam, karena mereka kaku dan memang mereka tak bisa berkata. Hanya saja aku pernah melihatnya sandarkan semua letihnya pada dinding-dinding yang kutanyai tentangnya itu.


Angan, dalam angan tentang semuanya yang masih bisa kurindu, masih lancar mengalir di setiap tetes darahku yang basah, atau pun dalam kilatan kenangan yang telah terbingkai di satu ruang hati. Apakah anganku kan menemukannya lagi? Ataukah yang telah terlipat waktu itu memang telah menjadi yang di sebut “hilang”.?

Tidak ada komentar: