Minggu, 15 Maret 2009

Sleepppp

I Just want A SleeP….


Angin, hari ini ia berhembus tenang, pelan, dan terlihat sangat sepi. Ia mulai bertannya “apakah engkau akan menjadi alasan yang sama kenapa aku tetap disini, karena aku mulai takut jika suatu kala engkau lupakan?”


Maaf aku mulai ragu dengan apa yang pernah kujanjikan, mungkin suatu kala akulah yang pertama menjauh, seperti yang pernah engkau tanyakan “Apakah angin akan pergi, sama seperti pohon yang telah pergi?”

Bukan karena sayang itu tak ada dan tak pernah ada, maka angin mulai berfikir untuk pergi. Hanya saja angin ingin melihat daun bisa lebih kuat, walau tak harus terlihat terbang. Tapi daun kuat akan takdir jika suatu kala akan kering dan merapuh. Tapi bukankah semua akan kembali ketanah, menjadi baru dan lebih indah, menjadi tunas yang dirindu dan menjadi dedaunan yang dinantikan untuk meneduhkan..


Dalam potongan waktu yang kecil ini, mungkin semuanya tak langsung menghilang. Namun angin itu akan tetap ada di ruang ini, hanya saja mungkin semua yang pernah ada untuk diceritakan itu, akan menjadi dongeng dan mulai meragukan untuk di ingat. Dan tentang “aku akan tetap disini, dan akan terus bernyanyi untuk hatimu”, hahahaha, ku harap sedikit pun engkau tak mempercayai kalimat sentimentilku itu. Satu yang pasti, angin itu ingin ucapkan terima kasih pada sang daun karena telah menyempatkan diri untuk singgah dan membuat dunia angin bersuara, walau hanya berisi rayuan2 tanpa makna..^_^


Angin itu, atau lebih mudahnya disebut “aku”. Ya, aku yang akan tetap menjadi angin, bukankah nama itu yang engkau beri padaku? Saat kita larut dalam sebuah percakapan, tentang cerita yang menggoreskan luka padamu, tentang rindu yang masih engkau genggam dengan hatimu, dan tentang doa2 yang terlantun untuknya, pohon yang pernah meneduhkanmu. Engkau bertannya tentang engkau yang terlepas “salah siapa?” engkau tahu jika perpisahan itu telah terjadi dan engkau tahu jika ikatan yang engkau rindu telah pohon lepaskan, namun hati dan cintamu masih terlalu enggan untuk menyalahkan. Maka akan lebih mudah untuk menyalahkan sesuatu yang tak kita kenal, karena tak perlu pertimbangan yang berbelit-belit dan melelahkan. Salahkan saja, misalnya angin, karena ia adalah mahluk egois, karena ia tak suka hubungan indah antara pohon dan daun. Karena kemesraan itu hanya menyadarkan angin akan begitu sepinya ia diciptakan, sendiri dan tak tahu arah mana yang ingin ia tuju. Apakah barat, utara, selatan atau kah timur yang kadang terlihat menyedihkan?


Seringkali engkau tulis, jika sesaat tadi engkau telah meteskan air matamu, rindu itu sekali lagi membuatmu menangis, rindu itu seperti mengurungmu pada ruang kaca. Ia bisa engkau lihat namun tak bisa engkau sentuh. Engkau menangis dan kadang sungguh tak mengenal waktu. Apakah engkau tahu jika ada kalanya kita tak harus menangis terus? Bukan tak boleh menangis, namun tidak semua hal selamanya harus ditangisi. Bukannya tak punya nurani karena tak bisa menangis, tapi nurani dan air mata saja tak cukup untuk menjawab sebuah pertanyaan. Sakit karena cinta itu pasti, karena kita pun pernah bahagia karenanya. Bukankah sakit dan bahagianya cinta itu seimbang dan tidak saling melebihi diantara keduanya? Kalo tak ingin lebih sakit, sedikitlah berharap, namun kalo bisa cintailah lebih.. Sayangnya itu terlihat terlalu Utopis.


Tersenyumlah, tersenyumlah untuk rasa cinta yang pernah engkau rasakan, yang engkau rindu dan mungkin tanpa sadar telah menghapuskan waktu dari kesedihan dan sepimu. Tersenyumlah dan tertawalah karena tak selamanya sedih itu akan terasakan. Sedih hanya awal dari munculnya satu pintu menuju mimpi yang lain, sebuah mimpi yang sering engkau doakan tiap malammu, jam 3 dini hari, dalam sholatmu, ketika dirasa tak ada yang lebih mengenalmu selain Dia.


Ahh, hujan mulai sering turun sekarang. Waktu pun semakin sunyi saat tanpa permisi hujan membatasi ruang untuk lebih bergerak. Apalagi bagi sebagian orang, hujan itu kesedihan dan kehilangan, yang tiap tetesannya seperti jarum-jarum yang dengan sengaja menusuk2 hati, sadis dan sangat agresif. Namun bukankah dalam hujan pun masih bisa kita dengar teriakan anak2 yang begitu riangnya bermain dengan tetesan yang lebat itu?


Mungkin benar hujan itu gelap dan pekat, kadang kelewat gadung untuk meriuhkan sebuah hati yang telah sepi karena cinta yang utuh telah tinggal setengah, selebihnya telah patah dan terurai. Tak semua rasa sakit hanya mengajarkan kesedihan dan air mata, adakalanya dengan rasa sakit itu kita lebih mengenal seperti apa rasanya tertawa, dan kadang jika sangat beruntung menjadikan kita lebih manusiawi. Karena disakiti itu tak sungguh menyenangkan, lalu kenapa kita harus melakukan itu terhadap diri orang lain? Yang pasti tak ada istilah kata “halal” untuk sebuah “keisengan” yang menyakitkan.


Tuhan tidak pernah berjanji hari2 kita tanpa rasa sakit, lalu kenapa engkau masih diam ditempat yang membuatmu menangis? Terbanglah, terbanglah yang tinggi, dan hinggaplah disebuah tempat, dimana semua yang engkau lihat dan rasakan bisa engkau sebut kebahagiaan. Karena engkau diciptakan bukan hanya untuk menangis, karena engkau diciptakan untuk membahagiakan, jika engkau menyadarinya. Tersenyumlah, karena mungkin suatu kala engkau bisa menemukan pohon yang bisa menjagamu, dan melindungimu. Karena engkau yang saat itu adalah belahan kehidupan yang penting bagi sang pohon.


Mendung hari ini makin pekat, setelah beberapa jam sebelumnya hujan lebat telah turun. Sekian saja tulisan isengku kali ini. Bukan untuk mengharapkan pengertian atau ucapan terima kasih, hanya saja aku ingin tidur barang sesaat. Terima kasih.


Terakhir, apapun yang pernah engkau rasakan saat kita ada untuk saling bercerita. Di forum itu tak ada keajaiban sama sekali, terlebih lagi cerita tentang Malaikat, karena semuanya hanyalah kebetulan. ^_^


Buat para pembaca….

Tetep semangat y0!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ^_^

1 komentar:

Dhee_ant aO mengatakan...

jahaaaaaaaat............!!!

mau pergi juga kayak pohon Y???
tinggalin daun sendiri??
angin tau daun benci sendiri kan???

terbang???
harus terbang kemana???

dimana tempatnya daun bisa bilang "angin aku bahagia disini"??

hehehehe tapi makasi uda hadir
uda mau denger smua crita daun
uda mau temenin daun di ruang atau forum itu

makasi angin....^^(tulisannya sukses buat aku mewe')