Selasa, 16 Desember 2008

Move

The Man, Who Can't Move

Aku berjalan diladang yang gersang, berdebu dan kotor.. tanah kering dan pecah.. aku tak tahu sejak kapan aku berada disini? aku ingin bertannya, namun tak ada seorang pun yang bisa kutannya, disini hanya berisi sesuatu yang mati. aku lemas, aku haus, tak kutemukan juga oase yang mungkin bisa lebih lama menghidupkanku, untuk lebih lama merindukanmu..

yah,.. sejak kumulai untuk berfikir semua tentangmu, aku melangkah, kuyakini itu kedepan.. dimana di sebuah persimpangannya kujumpai engkau yang akan sabar menungguku, karena aku yakin " setiap orang yang kucinta, maka ia ada untukku".. namun kenyataannya tak selalu semanis dongeng, kadang hanya berisi ilusi-ilusi..

dan benarkah aku melangkah kedepa?, kurasa tidak, malah sejengkalpun aku tak pernah melangkah, masih berdiri diam ditempat yang sama.. sampai pada suatu ketika duniaku mulai lusuh, gersang dan tak ada kehidupan yang sama seperti 1 detik yang telah melewatiku dulu kala itu..

engkau tak lagi kutemukan, jika pun terasa melihatmu, itu seperti sebuah fatamorgana yang terwujud dari sebuah cinta dan kerinduan yang kaku.. tak ada lagi yang bisa kunamakan engkau, karena engkau telah hilang saat aku mulai berkata.."Aku Menyerah"..

dan sekarang aku masih berjalan diladang gersang itu, dengan tetesan peluh yang mulai deras mengalir, dan mengering menjadi garam.. Asin, seasin rasa cintaku sekarang, seasin air mata yang menetes karena rindu.. Aku 'kosong', saat kubuka mata.. ternyata duniaku sudah mati..

sekarang aku ada ditempat yang paling tak menyenangkan, tak ada seorangpun yang bisa kusalahkan, karena akulah yang membuatnya menjadi seperti ini... aku ingin terus berharap, aku ingin terus bermimpi, dan tak hilang dalam keamnesiaan, namun tak ada lagi kata yakin didiriku.. telah jatuh dan mulai ragu, jika bintang pun tetap bersinar dilangit malam yang mendung....

Tidak ada komentar: